-->

Doa ismul a`dzam

Doa ismul a`dzam (Aplikasi Doa IA didalam rawatan sihir,saka,gangguan dan lain lain)


MUlakan dengan nama Allah ...

Setiap perbuatan yang di mulakan dengan Bismillah :-

بسم الله


( Dengan Menyebut Nama Allah)

Bacalah Ketika memulai segala perkara yang penting dan Bermanfaat :-

Khasiat-Khasiatnya yang telah teruji dan bermanfaat :

1. Di jaga dari syaitan , sehingga ia tidak ikut makan dan menginap bersama orang yang membacanya (19)

2. Menyempurnakan Keberkahan sesuatu urusan (20)

3. Dijaga dari syaitan dan Basmalah itu menjadi tutupan dari pandangan syaitan , sehingga ia tidak akan bisa membahayakan orang yang membacanya (21)


-------------------------------------------------------------

(19) HR.Muslim (no 2018)
(20) Di sohehkan oleh sekelompo ulama , di antaranya Ibnush Shalah dan An Nawawi dan al Adzkaar. Syeikh yang mulia Ibnu Baaz mengatakan bahwa hadits ini hassan denga didukung oleh hadits-hadits yang lain( yg semakna denganya )
(21) HR.AtTirmidzi. Dishahhkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiih a-Tirmidzi (no.496)

Wallah hualam


DOA ISMUL ADZAM (IA)

Apabila ingin berdoa atau sesuatu hajat

Mulakan dengan Bismillah .




بسم الله

يا الله
يا ارحم الراحمين
يا حنان يا منان
يا حي يا قيوم
يا كريم يا رذاق
يا ذا الجلا ل و الاءكرام
لا اله الا انت سبحنك اني كنت من الظلمين


Ya Allah ,
Ya Rahman, Ya Rahim
Ya Hannan, Ya Mannan
Ya Hayyu , Ya Qayyum
Ya Karim, Ya razzaq
Ya Zal jala liwal ikram
La ila Ha il la Anta ,subha naka inni kun tu minazzolimin



A`u zubikalima tillahi minsyarrima kholaq...

(Aku Berlindung Dengan kalimat Allah Yang Sempurna Dari Kejahatan makhluk CiptaaNya)

La hau lawala quwa ta illa billah


(Doa lah yg baik baik insyallah di makbulkan yakin pada Allah yg meng kabulkan)



Penutup doa.(Alhamdulillah hirabbil alamin)


IKRAR PEMUTUS HUBUNGAN DENGAN JIN '

Segala Puji & Syukur milik Allah & Salawat serta Salam buat junjungan Rasulullah SAW. Ikhtiar di bawah untuk memutuskan perjanjian kita atau datuk/nenek moyang kita dengan spesis jin/saka. Ikhtiarkan bacaan ikrar di bawah ini bersungguh-sungguh dengan harapan bantuan Allah untuk memutuskan perjanjian dengan semua jenis jin.
Ambil air mineral/zamzam/Rukyah Surah-Surah ini (Alfatihah,AyatKursi,Albqarah ayat 285 dan 286,Alikhlas,AlFalaq,Annas...), kemudian bacakan ikrar di bawah ini perlahan-lahan, memadai boleh didengar sendiri DAN bulatkan hati memohon pertolongan dari ALLAH SWT...
Habis baca tiupkan di dalam air serta minum, ikhtiarkan berterusan, Insya Allah anda akan rasa kesannya. Selamat Mencuba, Wallahu'alam.

-Doa Ismul Adzam

IKRAR PEMUTUS

بسم الله

Ya Allah , sesungguhnya saya & mewakili keluarga saya dengan penuh sedar & insaf dengan ini mengisytiharkan :

1.Memutuskan semua perjanjian atau ikatan yg kami atau orang sebelum kami pernah lakukan secara sedar atau tidak dengan golongan jin sekiranya ada

2.Mengharamkan tubuh kami dr dimasuki atau dijadikan sebagai tempat tinggal apa jua jenis jin

3.Menegaskan bahawa kami hanya bergantung kepada perlindungan & pertolongan Allah.


بسم الله

Ya Allah mulai dari saat ini :

Saya haramkan semua makanan saya, minuman saya, seluruh anggota tubuh saya dari semua jin di dalam DAN di luar tubuh saya atau yang mengganggu saya,

Sekiranya Ya Allah

Mereka makan , minum , guna , ganggu , jadikanlah Ya Allah semua pemberian DAN milikMu itu Ya Allah sebagai racun,

Racun yang amat panas

Racun yang amat bisa

Racun yang membakar

Racun yang membunuh

Semua jin-jin itu Ya Allah

Amin 3x Ya Rabbal A'lamin .



Adab Doa

1. Niat /tujuan doa,semata2 kerana Allah SWT bukan/jangan kerana makhluk atau selain dari Allah.

2. Hadirkan dalam hati perasaan berhajat kepada bantuan Allah dengan sungguh-sungguh ,iaitu sebelum berdoa.

3. Ketika sedang berdoa hadirkan rasa takut doa tidak dikabulkan dan ada keinginan yang sangat kuat dan sungguh sungguh supaya Allah Swt terima doa kita.( Allah SWT sebagaimana hambaNYa sangkakan)

4. Pelihara hati dan jaga perasaan supaya jangan ada sedikit pun ragu-ragu terhadap penerimaan doa iaitu didalam seruan Ismul Adzam.


Cara Seruan Ismul Adzam

1. Yakin dengan Janji Nabi SAW.
2. Semasa membaca doa Ismul Adzam atau seruan Ismul Adzam HATI perlu tawajjuh(tumpuan yang sangat kuat) dan juga sesuai dengan Makna Asma Ul HUsna.

Amin

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah berpesan kepada kita untuk tetap berpegang dengan sunnahnya dan sunnah para sahabatnya:
dan dihasankan oleh Al-Albani)

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ. - أخرجه الترمذي وحسنه الشيخ الألباني

"Wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya para khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi gerahammu". (HR. Tirmidzi)

خَطَّ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيْلُ اللهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوْطًا عَنْ يَمِيْنِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هَذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ سَبِيْلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُوْ إِلَيْهِ ثُمَّ تَلاَ ]وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَلاَ تَتَّبِعُوْا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ [

“Pada suatu hari Rasulullah menggaris di depan kami satu garisan lalu beliau berkata : “Ini adalah jalan Allah”. Kemudian beliau menggaris beberapa garis di sebelah kanan dan kirinya lalu beliau berkata : “Ini adalah jalan-jalan, yang di atas setiap jalan ada syaitan menyeru kepadanya”. Kemudian beliau membaca (ayat) : “Dan sesungguhnya ini adalah jalanKu maka ikutilah jalan itu dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) maka kalian akan terpecah dari jalanNya”. [QS. Al ‘An’am : 6 / 153

[/SIZE][/COLOR]


Sharing is caring
Assalamualaikum.




Assalamualaikum ...saudara2 ...

Dzikir Dan Berdoa

--------------------------------------------------------------------------------



Adapun adab berdzikir yang sesuai dengan sunnah adalah sebagai berikut :

Pertama, dilakukan dengan suara lemah lembut/merendahkan suara, karena Allah Ta’ala berfirman,

“Wadzkur rabbaka fii nafsika tadharru’aaw wa khiifataw wa duunal jahri minal qauli bil ghuwwi wal ashaali wa laa takum minal ghaafiliin” yang artinya “Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang – orang yang lalai” (QS Al A’raaf 205)

Kedua, hendaknya dilakukan sendirian atau tidak beramai – ramai atau tidak dipimpin oleh seseorang, karena jika dzikir secara beramai ramai atau dipimpin oleh seseorang maka menyelisihi firman Allah Ta’ala di atas pada surat Al A’raaf ayat 205 yaitu pada kalimat “dengan tidak mengeraskan suara” dan juga berdasarkan keumuman hadits berikut,


Dari Abu Hurairah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda, “Tujuh orang yang dilindungi Allah dalam naunganNya pada hari tidak ada naumgan selain naunganNya yaitu : Imam (pemimpin) yang adil…dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi lalu matanya mencucurkan (air mata)” (HR. al Bukhari)

Syaikh Hamid At Tuwaijiry dalam Kitabnya Inkaru At Takbir Al Jama’i wa Ghairihi berkata,

“Dalam Shahih Bukhari (no. 1830) dan Shahih Muslim (1704) dari ‘Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Ketika Rasulullah berjihad pada perang Khaibar …, mereka (para sahabat) menyerukan takbir seraya membaca, ‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah’ dengan suara keras,

Maka Rasulullah bersabda, ‘Tahanlah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli maupun jauh, sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha mendengar yang dekat dan Dia selalu bersama kalian’.

Jika Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam melarang orang – orang yang meneriakan takbir padahal mereka berada di tanah lapang, maka perbuatan orang – orang yang bersahut – sahutan di dalam Masjidil Haram lebih terlarang lagi, karena mereka telah melakukan beberapa bid’ah yaitu berdzikir dengan suara keras, bersama – sama melagukannya sebagaimana yang dilakukan paduan suara, mendendangkannya dan mengganggu orang lain, yang semuanya ini tidak boleh dilakukan”

Ketiga, jika menghitung bacaan dzikir maka hendaknya menggunakan jari – jari tangan kanan sebagaimana hadits berikut :

Abdullah bin Amr radhiyallaHu ‘anHu berkata, “Ra-aytu rasulullahi ya’qidut tasbiiha bi yamiinihi” yang artinya “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari – jari) tangan kanannya” (HR. Abu Dawud no. 1502, At Tirmidzi no. 3486, Al Hakim I/547 dan Baihaqi II/253, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahiih At Tirmidzi III/146 dan Shahiih Abu Dawud I/280)

Wallah Hua`alam


Credit:Sumber

Previous
Next Post »