Pada artikel yang lalu kita sudah membahas tentang apa itu sudut toe berikut efek yang terjadi pada ban jika terjadi kesalahan penyetelan. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas sudut kemiringan roda lainnya yang di kenal dengan sudut camber.
Sudut camber pada ban mobil adalah sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal (tegak lurus) jika dilihat dari depan mobil
Jika roda miring ke sisi dalam mobil (dilihat dari arah depan mobil), artinya camber negatif. Sedangkan camber positif adalah jika roda miring ke arah luar mobil.
Untuk lebih mudahnya disaat kita melihat kedua roda depan dari arah depan mobil, jika roda membentuk seperti huruf A maka disebut camber negatif. Kalau mirip huruf V maka camber positif. Silahkan perhatikan pada gambar di bawah berikut
Pengaruh sudut camber terhadap pengemudian
Sudut camber memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pengemudian saat berkendara. Ia dapat menyebabkan setir terasa lebih berat saat diputar atau terasa liar saat berjalan lurus.
Namun begitu, sudut-sudut camber ini juga sangat tergantung dengan jenis dan tipe mobil yang ada, setiap mobil memiliki ukuran dan nilai sudut yang berbeda, sehingga pastikan penyetelan saat spooring (wheel alignment) dilakukan sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
Untuk lebih jelasnya berikut pengaruh sudut-sudut camber terhadap pengemudian mobil.
1.Pengaruh sudut camber dibuat positif terhadap pengemudian
Camber positif bertujuan untuk mengimbangi posisi bagian bawah roda yang tertarik ke arah luar apabila kendaraan mendapat beban dan mulai berjalan.Artinya, pada waktu mobil berjalan, ban akan tertarik sedikit ke arah dalam sehingga berat gaya kendaraan yang bertumpu pada spindle berada pada posisi yang tepat (dengan catatan sudut camber sesuai dengan spesifikasi pabrikan mobil).
Dengan begitu maka, kendaraan dapat tetap berjalan lurus kedepan dan mencegah kedua roda kanan dan kiri slip ke arah samping. Selain itu, kesesuaian dengan sudut kingpin akan memberikan pengemudian yang ringan saat bermanuver.
2. Pengaruh sudut camber dibuat nol terhadap pengemudian
Apabila sudut camber di buat pada posisi nol, maka pada waktu kendaraan dibebani dan berjalan, roda bagian bawah akan semakin tertarik ke luar dan bagian atas akan tertarik ke arah dalam.Hal ini mengakibatkan terjadinya perpindahan tumpuan berat kendaraan yang ditanggung oleh spindle. Jika pada awalnya beban tumpuan spindle berada pada posisi yang tepat, setelah kendaraan di berikan beban dan berjalan, maka beban tumpuan akan bergeser ke arah luar spindle.
Akibatnya, pengemudian akan menjadi lebih berat sehingga roda menjadi slip dan mengakibatkan keausan pada sisi luar ban.
3. Pengaruh sudut camber dibuat negatif terhadap pengemudian.
Pada beberapa kendaraan dengan penggerak roda depan(front engine-front wheel drive), sudut camber umumnya di buat negatif. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang terjadi dari sudut camber positif apabila mobil sedang berbelok.Sudut camber positif memiliki kecenderungan untuk membuat kendaraan menjadi miring akibat bagian atas roda tertarik lebih keluar, terlebih saat berbelok. Efeknya, bodyroll pada arah yang berlawanan akan semakin besar dan bisa membahayakan.
Camber negatif yang sesuai spesifikasi penyetelan, selain membuat mobil lebih stabil ketika berjalan lurus, ia akan meringankan kemudi saat berbelok sekaligus mempertahankan keawetan ban.
Penyetelan sudut camber
Menyetel sudut camber tidak bisa dilakukan secara sembarang. Selain karena harus menggunakan beberapa alat khusus seperti camber-caster kingpin guide beserta dudukannya, penyetelan yang kurang tepat akan berdampak pada kerusakan suspensi dan ban secara perlahan.
Pada beberapa tipe mobil yang menggunakan suspensi tipe MacPherson strut, untuk melakukan cara penyetelan camber umumnya dibutuhkan komponen pendukung tambahan berupa baut camber yang dipasangkan diantara knuckle dan shockbreaker. Baut camber ini umumnya tersedia dalam ukuran 14 mm sampai 17 mm.
Penyetelan sudut camber dilakukan dengan cara memutar baut camber ini hingga didapatkan sudut camber yang tepat dan sesuai rekomendasi pabrikan.
Sedangkan untuk mobil dengan tipe suspensi double wishbone, umumnya menggunakan plat tipis khusus yang diselipkan diantara rangka dengan komponen suspensi bernama upper arm. Plat tipis khusus penyetelan camber ini biasa disebut Shim.
Dengan menambahkan atau mengurangi shim ini maka nilai sudut camber yang dibutuhkan dan sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan bisa lebih mudah didapatkan.
Untuk penyetelan sudut camber ini harusnya dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian mobil. Penyetelan sudut camber untuk pemakaian harian tentu saja berbeda dengan penggunaan kendaraan yang digunakan untuk pemakaian pada kecepatan dan performa tinggi di tikungan.
Untuk penggunaan kendaraan di jalan raya, sangat disarankan penyetelan sudut camber ini mengacu kepada rekomendasi dari pabrikan mobil
Efek penyetelan sudut camber yang salah
Berikut beberapa gejala yang bisa timbul akibat kesalahan penyetelan pada sudut camber
1. Sudut camber terlalu positif
- Keausan terjadi pada tapak ban bagian luar
- Side slip roda akan menjadi lebih besar
- Steer terasa liar dan licin sehingga pengendalian menjadi buruk
2. Sudut camber terlalu negatif
- Keausan terjadi pada tapak ban bagian dalam
- Side slip roda berlebihan
- Steer terasa lebih berat saat diputar
3. Besarnya Sudut camber antara roda kanan dan kiri berbeda jauh
- Steering wheel akan tertarik ke satu arah saat melaju.
Pada beberapa mobil terdapat sudut camber yang tidak bisa disetel. Untuk yang tidak dapat dilakukan penyetelan, bila sudut cambernya diluar spesifikasi yang dianjurkan, misalnya terlalu positif ataupun terlalu negatif, bisa di manipulasi dengan menyetel sudut toe.
Pasalnya, pada kendaraan yang cambernya tidak bisa di setel, sudut toe ini merupakan salah satu cara untuk mengkoreksi sudut camber sehingga didapat spooring yang bisa sesuai spesifikasi.