Konsep, Bentuk, Jenis dan Prosedur Permainan Musik

Ketika kita mendatangi pertunjukan musik kita tentu akan melihat beberapa pihak yang berperan di dalamnya. Berawal dari tempat penjualan tiket di mana kita akan mendapat buku program acara dan tiket masuk, penentuan nomor kursi (khususnya di gedung gedung pertunjukan di kota-kota besar), dan kata sambutan dari panitia penyelenggara acara. Proses pertunjukan musik biasanya mencakup permainan karya-karya musik yang sesuai dengan program acara, posisi pemain (blocking), tata lampu, disain panggung, pengaturan buka-tutupnya layar panggung, petugas yang mempersiapkan materi yang akan dimainkan, petugas yang ‘mengatur’ apresiasi penonton berupa tepuk tangan, petugas yang mengatur keluar-masuknya pemain, petugas yang mengatur kostum dan tata rias pemain musik, dan lain-lain.

A. Pengertian Pertunjukan Musik
Sesuai dengan pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), istilah pertunjukan berarti sesuatu yang dipertunjukan atau tontonan (bioskop, wayang, dan sebagainya), atau juga pameran. Sedangkan pertunjukkan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh manusia.

Pertanyaannya sekarang adalah apa saja yang membedakan pertunjukan musik oleh musisi profesional dengan pertunjukan musik oleh siswa di sekolah?  Pertunjukkan musik oleh musisi profesional digunakan untuk menghibur masyarakat dan menunjukan karya seni. Sedangkan pertunjukkan musik oleh siswa digunakan untuk sebatas mengukur dan menilai keterampilan siswa dalam bermusik. Panggung yang digunakan oleh musisi profesional pun biasanya lebih megah.

Walaupun berbeda, pertunjukan musik yang dilakukan untuk siswa di sekolah tetap menggunakan teknik dan prosedur yang sama dengan yang dilakukan dalam pertunjukan musik untuk musisi profesional. Pertunjukan musik bagi siswa dapat dipandang sebagai bagian dari pembelajaran musik di sekolah, yaitu memberi pengalaman pada para siswa untuk memahami bagaimana melakukan suatu pertunjukan musik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan empat gambar berikut:
B. Teknik Pertunjukan
Teknik pertunjukan mengacu pada beberapa pertanyaan sebagai berikut: apa yang akan saya tampilkan? Di mana posisi saya dalam pertunjukan? Bagaimana saya terlihat oleh penonton? Bagaimana saya dapat bersikap tenang selama proses pertunjukan? Dan, bagaimana saya dapat menguasai instrumen dan latihan?

Berdasarkan beberapa pertanyaan itu maka teknik pertunjukan musik dapat mencakup:
  1. karya musik yang akan dimainkan; 
  2. penempatan pemain di atas panggung (blocking); 
  3. aspek psikologis para pemain selama pertunjukan; dan 
  4. penguasaan permainan musik dan latihan.
Pertama, tema dalam pertunjukan musik. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa pertunjukan musik bagi siswa di sekolah merupakan bagian dari pembelajaran musik. Kita ambil contoh tema yang berhubungan dengan lingkungan. Mengapa lingkungan? Ya. Karena lingkungan di sekitar kita dapat dipandang sebagai sumber inspirasi untuk memilih tema-tema yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Apabila kita perhatikan, suara-suara di lingkungan sekitar, seperti suara burung, kendaraan, hiruk-pikuk di jalan, dan lain-lain, dapat menjadi sumber inspirasi untuk melakukan eksplorasi musik, gerak, dan properti.

Apa yang harus kita lakukan untuk menentukan satu tema yang dapat digunakan untuk kolaborasi seni? Perhatikan beberapa langkah berikut:

1. Pengamatan/Observasi
Coba amati lingkungan di sekitar kamu! Mungkin di lingkungan kamu ada terlihat orang berjalan hilir-mudik, kendaraan yang bergerak, lalu lintas yang padat, suara burung atau katak, gemericik air, suasana di pagi hari, atau hal-hal lainnya. Hal-hal apa saja yang menarik perhatian kamu?

2. Pemahaman terhadap tema yang dipilih
Setelah kamu mengamati, adakah sesuatu yang paling menarik untuk dijadikan sebagai tema dalam permainan musik? Apakah tema yang paling menarik perhatian itu?

3. Mencari data tentang tema yang dipilih
Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang tema yang kamu pilih dari beragam sumber. Lakukanlah uji coba terhadap tema yang dipilih. Data apa saja yang kamu peroleh setelah melakukan uji coba itu? Elemen-elemen apa saja yang terkandung di dalam tema itu?

4. Mengasosiasikan data dengan
unsur musik, tari, rupa, dan teater Seluruh data yang terkumpul mengenai elemen-elemen dalam tema kemudian dibagi ke dalam beberapa kategori. Beberapa kategori tersebut kemudian diasosiasikan dengan elemen musik, gerakan tubuh, dan visual. Apabila ketiga kategori tersebut digabungkan, hasil seperti apa yang kamu peroleh?

5. Mengkomunikasikan hasil uji
coba yang sesuai dengan tema kepada teman-teman yang terlibat dalam kolaborasi seni Setelah kamu memperoleh hasil dari empat proses di atas maka komunikasikanlah tema kamu dalam bentuk kolaborasi seni dalam permainan musik.

Apabila ingin mengasosiasikan nada bicara atau bunyi yang kamu amati, perhatikan ketinggian, irama, kecepatan, keras-lembut, aksentuasi, dan warna bunyinya untuk diasosiasikan dengan polapola ritmik dan/atau lagu. Pemilihan pola-pola ritmik atau lagu-lagu yang akan digunakan dalam pertunjukan harus sesuai dengan tema yang kamu pilih.

Kedua, penempatan pemain di atas panggung. Sebelum kamu menentukan posisi pemain, tentukan dahulu berapa kategori pemain dalam pertunjukan musik yang kamu rencanakan. Pemain dalam konteks pertunjukan dapat melibatkan beberapa kelompok, seperti pemain musik, penari, pemeran lakon, penyanyi, dan kelompok paduan suara. Bagaimana penempatan para pemain itu dalam pertunjukan sehingga penonton dapat melihat mereka dengan jelas? Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu kamu harus mengetahui jenis panggung yang akan kamu gunakan untuk melakukan pertunjukan musik. Perhatikan dua jenis panggung berikut ini:

1) Panggung yang hanya dapat disaksikan penonton dari satu arah. Jenis panggung ini disebut panggung proscenium.
Gambar diatas memperlihatkan salah satu contoh kolaborasi seni dalam pertunjukan drama musikal Nahawayang (2014) yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik Angkatan 2010 dan diadakan di Taman Budaya, Dago – Bandung, Jawa Barat. Pertunjukan ini dapat dikatakan sebagai pertunjukan seni lokal yang memperlihatkan kolaborasi beberapa unsur seni, yaitu musik, tari, rupa, dan teater.

Pertunjukan drama musikal Nahawayang (2013) ini melibatkan beberapa kelompok pemain. Agar penonton dapat melihat peranan pemain dalam pertunjukan, maka masing-masing kelompok ditempatkan dalam posisi-posisi tertentu. Kelompok penari, pemeran, dan penyanyi ditempatkan di atas panggung. Kelompok pemain musik (orkes, gamelan, dan combo) ditempatkan di barisan depan di bawah panggung, dan kelompok paduan suara ditempatkan di sisi kiri panggung. Sehingga, penonton dapat menyaksikan seluruh kelompok pemain dengan jelas walaupun mereka hanya melihat dari satu arah, yaitu depan panggung.

2) Panggung arena atau terletak di luar gedung. Para pemain dapat dilihat oleh penonton dari segala arah. Umumnya, panggung ini digunakan dalam pertunjukan teater tradisi.
Ketiga, persiapan mental para pemain dalam pertunjukan. Pernahkah kamu terlibat dalam suatu pertunjukan musik? Kalau “ya”, apa yang kamu rasakan ketika pertama kali terlibat dalam pertunjukan? Kalau “tidak”, bagaimana ketika kamu membayangkan tatapan penonton yang menyaksikan kamu di atas panggung? Bagaimana perasaan kamu ketika sedang memainkan musik ketika penonton memperhatikan kamu? Apakah perasaan itu akan menimbulkan kekhawatiran dalam diri kamu sehingga tidak dapat bermain dengan baik? Bagaimana upaya kamu untuk membentuk rasa percaya diri dan mengurangi rasa takut ketika harus tampil dalam suatu pertunjukan?. Salah satu upaya untuk membentuk rasa percaya diri dan mengurangi rasa takut adalah dengan menguasai materi yang akan kita mainkan sebaik mungkin.

C. Prosedur Pertunjukan Musik
Setelah teknik pertunjukan, aspek lain yang perlu kamu pahami adalah prosedur pertunjukan. Prosedur dapat dipandang sebagai cara-cara tertentu untuk menyempurnakan suatu tindakan. Dalam hal ini, tindakan yang dimaksud adalah pertunjukan. Oleh karena itu prosedur pertunjukan dapat diartikan sebagai cara-cara tertentu untuk menyempurnakan pertunjukan. Hal-hal apa saja yang dapat menyempurnakan suatu pertunjukan?

Untuk membuat suatu pertunjukan yang baik maka kamu harus menentukan bentuk kolaborasi seni dengan tema yang jelas. Kira-kira 3 – 6 bulan sebelum pertunjukan. Setelah tema yang jelas telah disepakati maka tindakan selanjutnya adalah menyeleksi permainan musik atau lagu-lagu dan instrumen yang akan digunakan dalam pertunjukan. Kemukakan rencana kamu kepada guru yang akan meneruskan rencana tersebut ke Kepala Sekolah. Kalau memungkinkan, guru bisa meminta pihak sekolah untuk menyediakan pelatih, baik untuk pemain musik, penari, maupun pemeran lakon.

Tahap selanjutnya adalah membuat jadwal latihan. Hal pertama yang dilakukan dalam jadwal latihan adalah melatih permainan musik dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sudah ditentukan, latihan gerakan dengan musik, dan latihan memerankan lakon yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Setelah permainan musik, gerakan, dan memerankan lakon sudah dianggap cukup baik maka jadwal selanjutnya adalah menggabungkan seluruh unsur itu dalam suatu kesatuan atau kolaborasi seni.

Tahap selanjutnya adalah merancang kostum dan properti yang akan digunakan oleh seluruh kelompok pemain. Kostum tersebut sebaiknya disesuaikan dengan tema pertunjukan. Perhatikan gambar berikut:
Kira-kira dua bulan sebelum pelaksanaan pertunjukan, sebaiknya mulai membuat keputusan tentang latar dan properti panggung yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Setelah disepakati, mulailah membuat latar dan properti panggung. Apabila latar dan properti panggung telah selesai dibuat, kamu perlu membiasakan diri dengan kedua elemen tersebut menjelang pelaksanaan pertunjukan.

Selain itu, kamu sebaiknya juga mempersiapkan rancangan buku program pertunjukan atau buku acara. Hal penting lainnya yang perlu dipersiapkan adalah pembentukan tim panitia pertunjukan. Untuk memperlancar proses pertunjukan, kamu juga perlu mempertimbangkan tersedianya ruang untuk para pemain melakukan pemanasan atau berkumpul dan ruang untuk mengganti kostum.

Prosedur terakhir yang harus dilakukan adalah memeriksa seluruh peralatan yang akan digunakan, seperti peralatan (termasuk instrumen), sound system, properti, tirai panggung, menyetem instrumen, dan memeriksa keamanan lantai panggung. Selain itu, menjelang dimulainya pertunjukan musik, kamu harus melakukan sedikit pemanasan agar tubuh kamu menjadi lebih rileks, baik dalam permainan musik maupun menari.

Kesimpulannya, Pertunjukan musik merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa. Namun, berbeda dari pertunjukan musik untuk musisi profesional, hakikat pertunjukan musik bagi siswa sekolah adalah untuk memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memperlihatkan hasil belajar yang telah mereka peroleh di dalam kelas. Oleh karena itu, tujuan dari pertunjukan musik bagi siswa di sekolah bukan untuk kepentingan bisnis, tetapi sebagai bagian dari pembelajaran musik siswa di sekolah.

Sebagai bagian dari pembelajaran musik, siswa dapat memperoleh pengalaman dalam mempersiapkan, mengolah, dan mewujudkan temuan-temuannya dalam bentuk pertunjukan musik melalui pendekatan-pendekatan ilmiah, seperti melakukan pengamatan, memperdalam pemahaman, mengumpulkan data tentang bunyi/ gerak/ekspresi/properti, mengasosiasikan bunyi-bunyi ke dalam unsur seni musik, tari, rupa, dan teater serta mengkolaborasikan keempat unsur seni itu dalam suatu pertunjukan musik. Dalam teknik pertunjukan, siswa belajar tentang menciptakan tema pertunjukan, membentuk kelompok yang akan dilibatkan dalam pertunjukan (pemain musik, penyanyi, penari, atau pemeran lakon), membuat jadwal latihan, dan merencanakan penempatan pemain (blocking) di panggung pertunjukan.

Siswa tidak hanya belajar tentang konsep dan teknik pertunjukan, tetapi juga prosedur pertunjukan musik. Dengan dimilikinya pemahaman tentang prosedur pertunjukan, maka siswa memperoleh pengalaman tentang cara-cara yang digunakan untuk menyempurnakan suatu pertunjukan musik, seperti memilih jenis publikasi, membuat buku program, dan membuat tiket pertunjukan. Prosedur pertunjukan yang dipelajari juga mencakup pemahaman siswa terhadap pentingnya tim panitia yang memiliki tugas berbeda, seperti panitia penjualan tiket, penerima tamu, tenaga teknis, penata lampu, penata panggung, dan lain-lain.

Setelah pemahaman tentang konsep, teknik, dan prosedur telah dimiliki maka siswa kemudian mengaplikasikan pengetahuan itu dalam bentuk pertunjukan musik yang mengkolaborasikan keempat unsur seni. Pertunjukan musik ini dapat dipandang sebagai perwujudan pengetahuan yang diperoleh siswa melalui pengalamanpengalaman empiris dalam lingkungan sehari-hari dan pemahaman mereka atas konsep-konsep di bidang musik yang diperoleh dalam pembelajaran musik di sekolah.