-->

Teknik Pertandingan, Peralatan, dan Lapangan Pertandingan Karate

Telah dibahas pada postingan sebelumnya tentang Sejarah dan Pengertian Karate. Olahraga karate merupakan olahraga bela diri. Untuk mempraktekkan olahraga ini membutuhkan kekuatan fisik, kcepatan, ketepatan dan teknik bermain yang baik. Olahraga karate sangat bermanfaat bagi kesehatan jasmani serta dapat membangun sikap sportif bagi yang mempelajarinya.

Karate sendiri berasal dari bahasa Jepang, yang diartikan sebagai tangan kosong. Walaupun dalam sejarahnya seni bela diri ini berasal dari daratan India yang kemudian berkembang sampai daratan Cina dan selanjutnya karate masuk ke Jepang melalui Okinawa sekitar 3 abad lalu.

A. Teknik Pertandingan Karate
Dalam pertandingan karate terdapat dua teknik pertandingan, yaitu kumite dan kata.

1. Kumite (Perkelahian)
Kumite (perkelahian) dapat dilakukan oleh putra dan putri. Kumite dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut;

  1. Kumite perorangan. Kumite ini dilakukan dengan adanya pembagian kelas, yaitu berdasarkan berat badan.
  2. Kumite beregu. Pada kumite ini tidak ada pembagian kelas berat badan, khususnya bagi putra.
2. Kata (Jurus)
Sama halnya dengan kumite, kata juga dapat dilakukan oleh putra dan putri. Gerakan yang dipertandingkan dalam kata adalah keindahan gerak jurus, baik putra maupun putri. Pada pertandingan kata terdapat jurus wajib dan jurus pilihan.

Dalam pertandingan, kontestan diharuskan untuk memperagakan jurus wajib. Apabila kontestan dapat melakukannya dengan baik dan lurus, peserta dapat mengikuti babak berikutnya. Kemudian kontestan memperagakan jurus pilihan.

Pertandingan pada kata dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut;
1. Kata Perseorangan.
2. Kata Beregu. Pada kata beregu ini dilakukan oleh 3 orang. Setelah selesai memperagakan kata, kemudian kontestan harus memperagakan aplikasi kasa (bunkai). Selain itu, kata beregu dimulai lebih pada kemampuan tiap anggota regu. Kata beregu ini juga dituntut untuk dapat melakukan yang lebih indah. Gerakan yang dilakukan beregu sulit untuk dilakukan dan dilatih.

Sistem yang digunakan pada pertandingan karate adalah reperchance (WUKO). Reperchance (WUKO) merupakan babak kesempatan kembali bagi atlet yang pernah mengalami kekalahan. Dalam hal ini, atlet tersebut dikalahkan oleh sang juara.

Pertandingan ini biasanya dilakukan dalam satu babak, yaitu antara 2-3 menit. Sedangkan satu babak lainnya merupakan babak perpanjangan. Babak perpanjangan dapat dilakukan apabila terjadi seri antara kedua pertandingan. Namun pada pertandingan beregu tidak ada babak perpanjangan. Apabila terjadi nilai seri lagi pada babak perpanjangan, kemudian dilakukan pemilihan kontestan yang dianggap lebih offensif dan agresif. Karateka ini memiliki peluang lebih besar untuk menjadi seorang pemenang. Dalam pertandingan karate, hasil penilaian ditentukan oleh juri, wasit, dan arbitrotors.

B. Peralatan yang Diperlukan dalam Pertandingan Karate
Sebelum melakukan pertandingan, sebaiknya dipersiapkan peralatan yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar pertandingan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, dengan persiapan yang baik, pertandingan dapat dilakukan dengan tepat waktu. Beberapa peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate adalah sebagai berikut;
  1. Pakaian karate (karategi)
  2. Hand Protector (pelindung tangan)
  3. Shin Guard (pelindung kaki)
  4. Obi (ikat pinggang), berwarna merah (aka) dan biru (ao).
5. Akan tetapi ada juga alat-alat lain yang diperlukan akan tetapi bukan menjadi keharusan dalam pertandingan, yaitu;
  1. Groin protector untuk kontestan putra sebagai pelindung alat fital
  2. Body protector untuk kontestan putri
  3. Gum shield yang merupakan pelindung bagian mulut. Untuk alat yang satu ini, pada beberapa pertandingan menjadi keharusan.
6. Seragam wasit/juri yang terdiri dari;
  1. baju putih
  2. celana abu-abu
  3. dasi warna merah
  4. sepatu karet hitam tanpa sol
7. Administrasi pertandingan. Yaitu Petugas yang akan memanggil atau mengatur jadwal pertandingan

8. Lampu merah, kuning, dan hijau yang digunakan sebagai petunjuk tanda waktu pertandingan dengan pencatat waktu (stop watch)

9. Peluit yang digunakan untuk arbitrator atau alat tulis.

10. Scoring board. Sebuah alat yang menjadi acuan hasil pertandingan. Dioperasikan oleh seorang operator yang mencatat poin, dan kesalahan dari kontestan pertandingan, tentunya yang telah diputuskan wasit.
Sedangkan khusus untuk gaya Kyukushin, alat pelindung yang digunakan adalah groin protector yaitu hanya untuk kontestan putra. Sementara alat pelindung lainnya tidak diperkenankan untuk digunakan dalam gaya ini.

C. Lapangan Pertandingan Karate
Selain mempersiapkan peralatan, perlu juga mempersiapkan lapangan yang akan digunakan untuk pertandingan. Lapangan juga akan sangat mendukung kelancaran pertandingan karate ini. Apabila lapangan telah siap untuk digunakan para kontestan dapat bertanding dengan leluasa dan tidak akan terganggu konsentrasinya.

Untuk ukurannya sendiri, lapangan pertandingan karate luas lantainya adalah 8 x 8 meter. Lantainya beralaskan papan atau matras dengan tinggi 1 meter. Selain itu, terdapat daerah pengamanan pada setiap sisinya yang berukuran 2 meter. Arena pertandingan ini harus rata. Selain itu juga harus terhindar dari berbagai kemungkinan yang dapat menimbulkan bahaya atau kecelakaan.
Sementara yang biasa digunakan oleh FORKI pada Kumite Shiai lebih mengacu pada peraturan WKF. Dalam hal ini, matras ideal yang digunakan lebarnya 10 x 10 meter. Matras terbagi menjadi tiga warna, yaitu merah, putih, dan biru. Matras yang berada paling luas merupakan batas jogai. Pada saat pertandingan, kontastan tidak diperbolehkan menyentuh batas jogai karena dapat dikenakan pelanggaran. Batas kedua berada lebih dalam dari batas jogai. Batas kedua ini merupakan batas peringatan . Para kontestan dapat memprediksi ruang arena pada saat pertandingan. Sementara matras yang berada paling dalam dan banyak adalah arena bertanding yang efektif.

Previous
Next Post »