-->

10 Kondisi Sosial Di Negara Maju

Kondisi sosial di negara maju pada umumnya toleran dan suka bekerja. Masyarakat di negara maju lebih sibuk bekerja dibandingkan mengurus keluarga atau saudaranya. Bahkan ada beberapa orang yang belum berkeluarga. Di Jepang, fenomena “gila kerja” telah menerima perhatian serius dari pemerintah lantaran sudah keterlaluan. Fenomena tersebut telah menciptakan angka kelahiran turun drastis dan banyak karyawan yang meninggal lantaran budaya ini. Masyarakat di negara maju juga kurang dalam hal bersosialisasi dengan tetangga di sekitar dan tidak mengenal gotong royong. Mereka cenderung memikirkan diri sendiri untuk terus meningkatkan karir. Berikut yaitu beberapa kondisi sosial di negara maju. Langsung saja kita simak yang pertama:
Baca juga: 5 Permasalahan yang Terjadi di Negara Maju
Mohon maaf kalau beberapa kondisi sosial ini menciptakan Anda murka atau tersinggung, lantaran “mereka” tentu sangat berbeda dengan kita. Saya menulis artikel ini menurut beberapa artikel dan buku yang pernah saya baca, namun saya telah lupa judulnya.
 Masyarakat di negara maju lebih sibuk bekerja dibandingkan mengurus keluarga atau saudara 10 Kondisi Sosial di Negara Maju

1. Kehidupan Rumah Tangga

Kehidupan rumah tangga di negara maju secara garis besar sama saja menyerupai di negara berkembang dimana orangtua pergi bekerja dan anak-anaknya bersekolah kemudian mereka berkumpul bersama ketika makan malam. Hanya saja, kondisi rumah sederhana di negara maju lebih kompleks lantaran teknologi telah berkembang pesat di negara tersebut.
Keluarga di negara maju juga kurang bersosialisasi dengan tetangga dan bahkan mereka tidak mengenal gotong royong, terutama mereka yang tinggal di perkotaan dan mereka yang merupakan kaum urban. Kebanyakan dari mereka tinggal di apartemen yang tentu saja sangat membatasi mereka untuk bersosialisasi dengan tetangga sebelah. Itu dikarenakan ketika mereka hendak ke kamarnya, mereka harus melewati lorong yang penuh dengan pintu yang tertutup, sehingga mereka tidak sanggup sekedar menyapa orang lain.

2. Kondisi Sosial di Jalanan

Sebagian besar masyarakat yang tinggal di negara maju memakai alat transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki. Alat transportasi umum disana sudah sangat memadai sehingga volume kendaraan langsung sedikit. Hal tersebut juga menciptakan jalanan menjadi lebih nyaman bagi para pesepeda dan pejalan kaki. Meski banyak yang lebih menentukan berjalan kaki, mereka tidak pernah menyempatkan diri untuk mengobrol dengan teman seperjalanannya. Apalagi kalau di jam-jam sibuk. Teman, saudara, atau bahkan keluarga pun tidak sempat mereka sapa kalau kebetulan bertemu di jalan. Mereka sangat menghargai waktu. Mereka tidak ingin waktu berharganya terbuang sia-sia hanya untuk mengobrol dengan orang yang bisa ia temui kapan saja.

3. Saat Bertamu

Aturan utama ketika bertamu ke rumah siapapun di negara maju yaitu menelponnya terlebih dahulu. Mereka tidak akan mendapatkan tamunya kalau tidak mengabari terlebih dahulu. Walaupun mereka sedang menikmati waktu luang dan tamunya yaitu saudaranya sendiri.

4. Tingkat Kerukunan

Penduduk di negara maju relatif rukun dan toleran. Namun, beberapa jago menyatakan bahwa perilaku toleransi tersebut tidak muncul dari hati nurani, tetapi lantaran kesibukan mereka masing-masing. Sehingga yang sebenarnya terjadi di lingkungan tersebut yaitu “hubungan yang pasif” antar rumah tangga.

5. Kecenderungan Kehidupan

Kecenderungan kehidupan individu di negara maju bersifat individualis. Mereka lebih suka hidup sendiri-sendiri dan hanya bekerjasama dengan orang lain kalau diperlukan. Mereka tidak suka menghabiskan sesuatu untuk membincangkan hal-hal yang tidak penting.

6. Secksual dan Alk0hol

Aktivitas secksual menyerupai berciuman dan berpelukan tidak dianggap tabu di negara maju. Hal tersebut menciptakan cukup umur di sana tidak ada yang “pacaran sembunyi-sembunyi” biar kegiatan secksual tersebut tidak ditonton publik. Mereka bebas melaksanakan kegiatan menyerupai itu dan tidak ada yang melarangnya. Berpakaian m1nim pun masih diperbolehkan asalkan pada tempatnya contohnya di pantai, bak renang, atau tempat pesta. Tentu saja kalau di tempat bisnis seseorang b3rpakaian min1m, maka orang itu akan dianggap gila. Kegiatan bekerjasama tubuh tetap dilakukan di tempat yang menghormati privasi. Di sebagian besar negara maju, kaum L*BT diakui dan diberikan hak. Minuman beralk0hol masih diperbolehkan namun tetap ada peringatan ancaman kesehatan sama halnya dengan rok0k di Indonesia.

7. SARA

Diskriminasi agama masih ada di sebagian negara maju, namun tidak pernah menjadi persoalan yang patut dipermasalahkan. Terkadang mereka fobia pada salah satu agama sehingga mereka mendiskriminasikan orang yang beragama bersangkutan. Kaum minoritas masih dihargai. Di Amerika Serikat, warga berkulit hitam dan warga berkulit putih seringkali berbenturan sehingga timbul konflik. Banyak penduduk negara maju yang menganggap bahwa agama sudah tidak relevan sehingga banyak yang menentukan menjadi atheis.

8. Tingkat Kebahagiaan

Pendapatan perkapita yang tinggi belum tentu menciptakan setiap warga negaranya bahagia. Salah satunya di Korea Selatan dan Jepang yang justru mempunyai angka bunuh diri yang sangat tinggi di tengah pesatnya perkembangan negara tersebut. Hal itu mungkin disebabkan oleh standar hidup yang sangat tinggi sehingga yang tidak bisa mencapai standar tersebut akan merasa depresi. Kompleksnya hidup dan persoalan percintaan seringkali menciptakan masyarakat di negara maju menjadi depresi.

9. Privasi

Privasi yaitu salah satu hak fundamental yang wajib dipenuhi di negara maju. Maka dari itu, seringkali tempat kerja diberi sekat. Mereka juga mempunyai kebiasaan mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memasuki kamar anaknya. Mereka tidak pernah tersinggung kalau ada orang yang menginginkan privasi darinya.

10. Kriminalitas

Tindak kriminal masih ada di negara maju. Namun, kebanyakan dari tindakan kriminal itu bukan didasari atas kondisi ekonomi, melainkan lantaran kejiwaan, kondisi sosial, atau dibawah dampak alkohol. Tindak kriminal lantaran kondisi ekonomi cukup jarang terjadi lantaran penduduk miskin jumlahnya sangat sedikit dan mereka akan mendapatkan dukungan sosial dari pemerintah atau donatur.


Anda bisa request artikel ihwal apa saja, kirimkan request Anda ke

Previous
Next Post »